Kepri (Globaldrafnews.com) – Tumpah ruah masyarakat Desa Kualaraya, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau, memenuhi arena Kampanye Dialogis Paslon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 02 H.Alias Wello dan H.Muhammad Ishak (AWe-BISA), Minggu (03/11/24).
Kegiatan Kampanye Dialogis yang dikemas Tim Relawan AWe BISA bertempat di area pusat pertokoan dan kedai kelontong Dusun II Desa Kualaraya, persisnya tidak jauh dari pelabuhan bongkar muat Desa Kualaraya, Kecamatan Singkep Barat, terlihat sempit karena dipadati warga masyarakat yang hadir untuk mendengar orasi pasangan AWe BISA.
Antusias masyarakat ingin mendengar orasi para Jurkam dan orasi Bang Awe sendiri begitu tinggi, hal ini tidak perlu diragukan lagi, karena Bang Alias Wello yang akrab disapa Bang Awe sehari-harinya itu, banyak berjasa di Desa Kualaraya itu, ditambah lagi sosok seorang Bang Awe memang tidak asing lagi dikalangan masyarakat Desa Kualaraya, boleh dibilang Bang Awe dulunya sebelum Desa Kualaraya dimekarkan menjadi 4 wilayah kelurahan dan desa, Bang Awe adalah penduduk Desa Kualaraya yang berdomisili di Kampung Raya, sekarang Raya itu merupakan wilayah Kelurahan Raya, Kecamatan Singkep Barat.
Perlu publik ketahui, seperti biasa, pada setiap kampanye dialogisnya, Paslon AWe BISA senantiasa memaparkan Visi dan Misi mereka, serta membuka ruang tanya jawab dengan peserta yang hadir.
Pada dialog tanya jawab kali ini, dari sekian banyak warga yang berdialog dengan Bang Awe pada kampanye kali ini, mari kita simak curhat dari salah seorang Pemuda Desa Kualaraya, nampaknya ungkapan pemuda yang satu ini lebih mirip sebagai bentuk Curhat, agak sedikit menarik untuk digaris bawahi. Pemuda Desa Kuala Raya yang bernama Hernandi ini kesannya agak sedikit mengeluh terhadap kondisi ekonomi saat ini, Dia mengungkapkan sulitnya mengakses lapangan pekerjaan yang masih sangat terbatas di Kabupaten Lingga saat ini, sehingga demi untuk memenuhi hajat hidupnya dan rekan-rekannya, Hernandi bersama beberapa rekan-rekannya itu membentuk kelompok usaha yang akan bergerak dibidang usaha Tambak Udang, atau tepatnya dibidang usaha Kelautan dan Perikanan, ini sesuai kultur Desa Kualaraya yang termasuk desa pesisir laut.
“Kami para pemuda sangat membutuhkan pekerjaan, semakin hari semakin sulit, lapangan pekerjaan sangat terbatas” sebut Hernandi memulai Curhatnya.
Banyak para Pemuda didesa kami ini yang sudah selesai bersekolah, terpaksa harus merantau keluar daerah, demi mendapatkan pekerjaan, padahal hal tersebut tidak perlu dilakukan jika peluang potensi ekonomi di daerah sendiri dapat dioptimalkan.
Maka atas inisiatif kami berpikir seperti itu, kami terus berusaha untuk melihat peluang yang ada didesa kami ini, sehingga dengan diawali niat untuk memanfaatkan peluang potensi alam yang ada, kami menyusun suatu program usaha Kelompok Budidaya perikanan di Desa kami ini, sehingga kami telah membentuk kelompok budidaya perikanan, yaitu ada niat untuk budidaya udang paname, namun kami masih kesulitan mengakses modal, dan ini salah satu gendala yang belum dapat teratasi, maka untuk itu, kami akan merujuk kepada Pemerintah Daerah Lingga, maupun Pemerintah Provinsi Kepri, semoga niat kami ini dapat terwujud.
“Untuk niat ini, jika Bapak Awe dan Pak Datok Ishak terpilih jadi Bupati dan Wakil Bupati Lingga, mohon konsep seperti yang kami rancang ini, dapat diberikan pembinaan dan bantuannya pak, semoga Bapak terpilih, aamiin” demikian tutur Hernandi oftimis.
Dengan senyum khasnya, Bang Awe menjawab tantangan Pemuda Hernandi ini dengan santai tapi mantap “Mantap, ini salah satu program unggulan Awe-BISA, yaitu membangun ekosistem usaha masyarakat berbasis potensi desa dan kearifan lokal, hal tersebut juga dapat diselesaikan dengan segera dalam program 100 hari Awe-BISA.
“Saya sangat senang jika ada kelompok Pemuda yang berinovasi dalam peningkatan kualitas ekonomi, dalam hal ini Kelompok Pemuda yang berniat untuk membuat kegiatan usaha, kalau masalah modal untuk Kelompok usaha, kami ada solusi dalam program 100 hari Awe-BISA” jawab Awe memotivasi.
Salah satu Program 100 hari Awe-BISA berbunyi, program bantuan modal penggerak ekonomi bergulir bagi kelompok masyarakat (Pokmas) dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Di Setiap Desa.
“Program bantuan modal penggerak ekonomi bergulir ini bertujuan untuk mengatasi keterbatasan akses keuangan yang kerap menjadi masalah UMKM di desa dalam menghadapi kesulitan mengakses modal dan pinjaman untuk mengembangkan usaha di daerah pedesaan” jelasnya.
Sebagai upaya peningkatan ekonomi masyarakat, pengembangan UMKM ataupun kelompok usaha masyarakat di Desa merupakan langkah yang penting untuk menggerakkan roda ekonomi lokal.
“Desa menjadi basis utama dalam mengembangkan usaha-usaha kecil dan menengah yang berpotensi menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas” demikian Alias Wello menjelaskan.
Sebutnya mengakhiri “Dengan doa dan dukungan masyarakat, Insha Allah kami akan segera tunaikan komitmen tersebut”.
Ya semoga saja terwujud dan dapat bermanfaat untuk kemajuan masyarakat di Bumi Bunda Tanah Melayu ini, aamiin. (Suryadi Hamzah)