Gambar ilustrasi melawan Kotak Kosong, Calon nyata yakin menang.
Pelaksanaan Pilkada dengan kalimat melawan KOTAK KOSONG bukan hanya slogan saja, peristiwa Calon Kepala Daerah yang bertarung dengan KOTAK KOSONG bukan kabar isapan jempol, tetapi sudah pernah terjadi, malah mirisnya lagi, KOTAK KOSONG justru unggul dan mampu meraih suara dukungan terbanyak, sedangkan Calon yang nyata keberadaannya, malah kalah telak dan tidak berkutik alias keok oleh KOTAK KOSONG.
Kepri (Globaldrafnews.com) – Untuk pembenaran KOTAK KOSONG pernah unggul telak pada Pilkada disalah satu Kabupaten dan Kota yang ada di Indonesia ini, mari kita simak kejadian pada Pilkada Kota Makasar Tahun 2018 yang silam.
Dunia politik Indonesia sempat dibuat heboh soal kemenangan KOTAK KOSONG pada pemilihan Wali Kota Makassar di akhir tahun 2018 beberapa tahun yang silam itu.
Suara KOTAK KOSONG ternyata berhasil menekuk suara koalisi parpol di Kota Makasar saat itu, mata dunia sempat dibuat terbelalak oleh peristiwa diluar nalar tersebut, dan tentu saja kejadian ini bisa dijadikan Barometer kewaspadaan bagi Calon Kepala Daerah yang akan bertarung melawan KOTAK KOSONG pada PILKADA serentak yang sebentar lagi akan digelar pada November 2024 mendatang “HATI-HATI DAN WASPADAI KEKUATAN KOTAK KOSONG YANG TERNYATA BUKAN KALENG-KALENG BRO”.
Untuk publik ketahui bahwa, sebentar lagi, pada November 2024, Indonesia kembali akan mengadakan Pesta Demokrasi dalam Agenda PILKADA Serentak.
Pada agenda Pesta Demokrasi yang akan digelar sebentar lagi itu, tidak ketinggalan bahwa, 7 Kabupaten dan Kota se – Provinsi Kepulauan Riau akan ikut berkompetisi, termasuk juga untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Riau.
Namun ada kabar angin yang sedikit memancing perhatian publik untuk jadi bahan diskusi atau bincang-bincang hangat dibelahan bumi Provinsi Kepulauan Riau tersebut, bual-bual yang sedikit dibumbui dengan pendapat yang bercorak warna warni itu, endingnya terkesan agak sedikit miris juga, pasalnya sudah terhembus kabar bahwa Calon Bupati Kabupaten Lingga dan Calon Wali Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, diisukan oleh publik bakal melawan Kotak Kosong pada Pilkada serentak yang tidak lama lagi akan digelar diakhir tahun 2024 tahun itu tersebut, pasalnya Bacalon yang lain tidak mendapat dukungan sesuai persyaratan yang ditetapkan oleh KPU-RI.
Untuk Lebih melengkapi informasi ini, kami kabarkan bahwa Untuk Bakal Calon Bupati Lingga, pasangan Muhammad Nizar,S.Sos yang bersanding dengan saudara Ir. Novrizal, S.T,M.IP, sudah mendapat dukungan partai melebihi 80% dari jumlah kursi DPRD Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau, dan jumlah kursi DPRD yang dimaksud, tersisa tidak mencapai lagi angka 20%, artinya Bacalon yang lain tidak memiliki peluang lagi untuk mendapat dukungan 20% dari jumlah kursi DPRD tersebut, jelas angka yang tidak mencapai 20% itu tidak memenuhi persyaratan untuk lulus sebagai Calon dimaksud.
Kisah yang dialami oleh Kabupaten Lingga tersebut, sepertinya dialami juga oleh Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, pasangan Amsakar Achmad dengan Li Claudia Chandra, memiliki kisah yang sama dengan Bakal Calon Bupati Lingga tersebut, mereka sebagai Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam ini, juga sudah mendapat dukungan dari Koalisi partai politik (anggota DPRD) melebihi angka 80%.
Artinya dapat diambil kesimpulan, untuk PILKADA Kabupaten Lingga dan Kota Batam, bisa-bisa Calon Kepala Daerah yang hanya satu pasang itu dapat dipastikan akan melawan KOTAK KOSONG.
Untuk itu kepada para Calon tunggal, hendaknya harus bisa menyimak kejadian Pilkada di Kota Makasar Tahun 2018 tersebut, jangan sampai pisang akan berbuah 2 kali di negeri berlambangkan Burung Garuda ini.
Atas hal tersebut, tentang melawan KOTAK KOSONG, ada juga komentar dari beberapa warga masyarakat Kabupaten Lingga, boleh dikategorikan mereka itu sebagai pengamat publik, didepan awak media ini mereka sering mengungkapkan pendapat dan sering juga berandai-andai, seperti yang pernah diungkapkan oleh salah seorang Tokoh Organisasi Kepemudaan yang ada di Kabupaten Lingga, yang berinisial AA, pada kamis (1/8/24) sore kemarin, Dia mengatakan, “Untuk melawan KOTAK KOSONG itu bisa-bisa saja, tapi yang namanya politik tidak bisa kita baca, tidak menutup kemungkinan pihak Paslon yang saat ini sudah mendapat dukungan di kursi rakyat yang sudah melebihi 80% itu, tiba-tiba memunculkan pasangan yang istilahnya sebagai pasangan Boneka, dan itu bisa terjadi, bahkan saya memprediksikan bahwa, Calon Boneka itu tidak terhindarkan, kita lihat saja kelak menjelang batas akhir prosesi pendaftaran Bacalon itu” demikian statemen AA dengan nada sangat yakin sekali. (Suryadi)