Kepri (Globaldrafnews.com) – Terkait pemberitaan yang ditayangkan media ini pada edisi Jumat (01/11/24) siang tadi, dengan tema berita “Masyarakat Tanjung Kelit Resah, Bangunan Rehab Pelabuhan Didesa Mereka Diprediksikan Akan Berumur Pendek”, segera dijawab oleh pihak pelaksana kegiatan yang berinisial RM.
“Terus terang saya katakan, sebenarnya kami para pelaku pelaksana pembangunan proyek pemerintah, senang dengan sikap kritis masyarakat dalam melakukan pengawasan terhadap pekerjaan kami, karena dengan pengawasan yang dilakukan masyarakat itu, tentunya menjadi rambu-rambu untuk kami bekerja lebih hati-hati dan lebih baik, namun demikian, terkadang ada juga miskomunikasi dalam pemahaman yang terjadi dilapangan, tapi itu hal yang kami anggap lumrah” terangnya.
“Kepada publik, terlebih dahulu kami minta maaf jika keliru dalam memberikan jawaban, tentang informasi material yang katanya pasir pantai itu, rasanya agak sedikit kurang tepat” ujarnya.
“Kami akui memang kami menggunakan pasir lokal yang ada di pulau tersebut, keberadaannya memang tidak jauh dari garis pantai, tapi kategori pasirnya itu, adalah pasir darat, bukan kategori pasir laut atau pasir pantai, tidak ada unsur garamnya, sudah kami cermati baik-baik, sekali lagi kami terangkan, pasir yang kami gunakan itu bukanlah pasir pantai, kami menggunakan pasir darat, dan kami yakin pasir yang kami gunakan itu layak untuk bahan campuran beton, dan lagipula untuk kekuatan serta ketahanan beton itu sudah kami cek Labor, dan Alhamdulillah hasilnya baik” terangnya lagi.
“Pihak dinas dan konsultan pengawas sudah melakukan pengawasan dengan baik, dan tidak ada masalah terhadap kontruksi yang sudah kami laksanakan pembangunannya itu” jelasnya.
“Insya Allah kami akan bekerja sesuai mekanisme yang sudah ditetapkan” demikian dijelaskan RM meyakinkan. (Suryadi Hamzah)