Lampung (Globaldrafnews.com).
Insprastruktur jalan akan selalu menjadi pembangunan skala prioritas bagi Dinas Pekerjaaan Umum dan Tata Ruang Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan di tahun 2020.
Skala prioritas itu akan fokus ke pembangunan Insprastruktur jalan-jalan yang merupakan akses perekonomian masyarakat, jembatan pemhubungan baik kecamatan ataupun desa, irigasi guna mengairi lahan pertanian serta sarana dan prasarana penunjang perkotaan dan desa lainnya. Termasuk yang mencakup drainase, irigasi dan lain sebagainya yang berkaitan dengan Insprastruktur pembangunan di wilayah Kabupaten Lamsel.
“Kami Dinas PU dan Tata Ruang Lamsel kedepan akan fokus pada pembangunan Infrastruktur jalan dan jembatan akan di perbaiki di muluskan selain sesuai dengan program dan intruksi Plt Bupati Lampung Selatan Hi Nanang Ermanto,” kata Destrinal, SE Plh Kepala Dinas PU dan Tata Ruang Lamsel.
Menurut dia, selain bidang insprastruktur pihaknya juga terus mendukung pembangunan akses jalan propinsi yang ada di Kabupaten Lampung Selatan. Dengan bentangan panjang kurang lebih 30.25 KM titik nol nya berada di lingkungan beringin Kecamatan Kalianda, ruas jalan Kalianda, Kunjir, hingga Gayam, sementara ada juga Jalan Provinsi yang berada di titik simpang tengah yakni di jalan Zainal Abidin Pagar Alam sepanjang kurang lebih 2.98 KM di akhir tahun ini insyallah akan segera di fokuskan Demikian juga dengan perawatan perawatan jalan lainnya paling banyak jalan propinsi ada di Kecamatan Kalianda.
Dibidang lainnya juga pihaknya akan terus pantau Wisata Agrobisnis yang sedang berjalan yang di gagas langsung oleh Hi. Nanang Ermanto Plt Bupati Lamsel, progresnya telah di galakan dan akan di laksanakan secara bertahap, sehingga wujud wisata agro wisata yang berada di sampung GOR Way Handak itu nantinya akan sempurna sesuai harapan.
Kawasan Agrowisata, yang tak jauh dari Gedung Olah Raga Gor Way Handak (GWH), yang berada di lahan seluas 20,5 ha ini untuk memantau progres Agrowisata yang digagasnya sejak akhir 2019.
Hingga saat ini, lahan yang sebelumnya ditanami jagung serta semak belukar, sudah mulai terlihat tertata sebagaimana layaknya agrowisata. Sederetan tanaman buah seperti durian, mangga, kelengkeng, alpukat serta kelapa puan Kalianda sudah tertanam secara rapi dan tertata.
Tak hanya tanaman buah, kawasan agrowisata juga akan dilengkapi dengan kebun toga PKK, mushola, gazebo, kios cendramata, menara pandang, pedestrian, serta akan dibangun Gedung Serba Guna (GSG), jogging track, lahan parkir, sentra kuliner hasil perikanan dan kolam renang untuk anak dan dewasa dengan standar nasional.
Nanang Ermanto beberapa kesempatan waktu lalu menjelaskan, Agrowisata saat ini merupakan salah satu potensi dalam pengembangan industri pariwisata.
Keberadaan jalan tol yang melintasi Kabupaten Lampung Selatan menjadi salah satu inspirasi baginya untuk mengembangkan agrowisata dengan memanfaatkan lahan yang dimiliki Pemkab. Lampung Selatan.
Terlebih kawasan agrowisata yang akan dibangun tidak jauh dari pintu tol Kalianda, hanya berjarak sekitar 3 (tiga) km.
“Saat ini sebagaian besar wisatawan arah kunjungannya masih berupa wisata bahari dan wisata budaya. Wisata perkebunan dan pertanian belum banyak karena persoalan ketiadaan lahan yang memadai, sedangkan kita memiliki lahan, kenapa tidak kita manfaatkan?,” ujar Nanang seraya bertanya.
“Wisata pantai kita sudah punya, Wisata religi dan wisata budaya juga sudah ada, Sementara kita memiliki lahan yang tidak terpakai atau lahan tidur, ini lebih baik kita manfaatkan sebagai kawasan agrowisata, Ini untuk meningkatkan perekonomian masyarakat juga, untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar Nanang lagi.
Lebih lanjut Nanang menjelaskan, di tahun 2020 ini, selain akan dibangun kawasan agrowisata terpadu, kawasan ibu kota Kalianda tepatnya jalan Trans Sumatera mulai dari depan GWH hingga akses keluar/masuk pintu tol Kalianda akan dibangun jalan dua jalur. Sementara pada Jalan Trans Sumatera dekat Masjid Agung Kalianda atau tepatnya depan kantor Radar Lampung, akan dibangun air mancur sebagai landmark kota Kalianda.
“Agrowisata dan Kuliner GWH merupakan salah satu upaya kita agar orang-orang yang melintas jalan tol tidak hanya sekedar lewat, tetapi kita berupaya agar mereka tertarik untuk singgah menikmati buah segar hasil petikan sendiri yang langsung dari pohonnya atau sekedar jalan-jalan menghirup udara segar serta pemandangan kebun buah yang sangat jarang dijumpai di kota,” pungkas Nanang. (Adv)