Jelang Pilkada serentak 27 November 2024 tidak lama lagi akan digelar itu, nampaknya persaingan antar para Paslon semakin sengit.
Hal senada juga terjadi dibumi Bunda Tanah Melayu Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau saat ini, apa lagi dengan majunya M. Nizar sebagai calon dari kubu petahana, membuat sebagian besar masyarakat Lingga terkesan resah, pasalnya Kinerja M. Nizar seolah-olah bernilai minus dimata sebagian besar masyarakat Lingga, sehingga timbul pertanyaan, “Apa betul Nizar itu Amanah, Apakah bukan seorang pemimpin Khianat?.
Kepri (Globaldrafnews.com) – Kinerja Muhammad Nizar sebagai Bupati Lingga mulai diragukan sebagian besar masyarakat Kabupaten Lingga, pasalnya baru – baru ini diduga telah beredar video rekaman percakapan antara Muhammad Nizar selaku Bupati Lingga dengan Ahmad Nashiruddin selaku Ketua DPRD Kabupaten Lingga, tentang bagi-bagi duit rakyat untuk memenangkan 25 kursi anggota DPRD Kabupaten Lingga Periode 2025 – 2029 yang belum lama dilantik.
Didalam percakapan tersebut, jelas sekali kedua sosok orang nomor satu di pemerintahan Kabupaten Lingga itu tersebut, terdengar telah terkesan menilap uang rakyat demi kepentingan partainya.
Akhirnya dengan kerja keras yang diskenario oleh dua orang pemimpin Kabupaten Lingga itu, salah satu partai di Kabupaten Lingga pimpinan Muhammad Nizar berhasil meraih 11 kursi dari 25 kursi anggota DPRD Kabupaten Lingga itu.
Awalnya pencapaian meraih kursi DPRD yang dinilai sangat luar biasa itu, sempat membuat masyarakat Lingga terkagum-kagum, namun akhir-akhir ini, kekaguman warga masyarakat Lingga tersebut mulai buyar, bahkan pelan-pelan berganti dengan rasa kecewa, hal ini dikarenakan mulai terkuak permainan kotor mereka dalam meraih kursi rakyat itu, ternyata disinyalir kemenangan mereka dalam meraih kursi dewan itu telah banyak menguras uang rakyat Lingga, terkesan uang rakyat yang dikorbankan demi kepentingan pribadi dan kelompok mereka, dugaan ini disebabkan munculnya video rekaman percakapan dua sosok pemimpin Lingga itu.
Mari kita simak tanggapan salah seorang Kaum Muda Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau, yang berinisial (M) mengatakan, pantas saja Kabupaten Lingga ini tidak maju-maju, pantas saja Lingga masih terpuruk sebagai Kabupaten termiskin di negeri yang hasil buminya lumayan melimpah ini, bahkan rakyat Lingga ini semakin menderita saja, lowongan dan peluang usaha untuk pekerjaan masyarakat boleh dibilang nol besar, ternyata pemimpin negeri ini kurang memikirkan nasib rakyat, mereka hanya memikirkan nasib kelompok mereka saja, hanya memikirkan kemakmuran orang-orang terdekat dan kroni-kroninya saja, ini namanya boleh dikategorikan sebagai pemimpin zalim, pemimpin yang tidak memikirkan nasib rakyat, jadi yang dikatakan masyarakat bahwa saudara Nizar itu baik, saudara Nizar itu jujur, amanah dan sebagainya, mana buktinya?.
“Saya bukan asal bicara, ini fakta, bagaimana bisa dibilang baik, jujur dan amanah?, coba simak baik-baik kalimat didalam video rekaman percakapan dua sosok orang penting Lingga itu, jelas uang rakyat digunakan untuk kepentingan politik kotor mereka, apakah itu boleh dibilang jujur dan amanah?, entahlah saya tidak mengerti lagi kalau hal seperti itu dikatakan baik, jujur dan amanah” katanya.
“Ditambah lagi permasalahan anggaran pengadaan Bonsai, dan anggaran BOSDA dalam pengadaan seragam batik siswa yang melibatkan istri tercinta Bupati Lingga itu, jelas itu terindikasi sebuah pelanggaran, karena tidak sesuai mekanisme yang benar dalam pelaksanaannya, jelas itu trik untuk mengeruk keuntungan, sepertinya berbagai cara mereka lakukan demi untuk mengisi pundi-pundi kekayaan mereka” tambahnya.
Apakah kita-kita ini sudah buta mata, buta hati untuk menilai kebaikan seorang pemimpin, masihkah kita mengatakan saudara Nizar itu pemimpin yang baik, jujur, amanah?, entahlah saya tidak tau lagi harus bicara apa?.
“Sebagai putra asli anak Melayu Kabupaten Lingga ini, jelas hati nurani saya tidak rela negeri yang bermotokan Bertingkap Alam Berpintu Ilahi ini, dan ditambah lagi sebagai bumi yang menyandang gelar Bunda Tanah Melayu ini, dikotori tangan-tangan pemimpin yang tidak amanah, dipimpin oleh orang-orang pengkhianat terhadap rakyat dan kampung halamannya, terus terang saya tidak ikhlas” tegasnya.
“Masihkah masyarakat Lingga ini mau mengangkat pemimpin yang berjiwa kerdil seperti itu, apa belum sadarkah kita, kalau kita ini sudah dibodoh-bodohi?” pungkas (M) kesal, Selasa (05/11/24).
Demikianlah fakta yang terjadi saat ini, apa yang diungkapkan saudara M itu, sepertinya tidak bisa dibantah lagi, bukan rahasia lagi, kita bisa melihat, selain apa yang dikatakan M itu, dilapangan dapat juga kita perhatikan, misalnya dalam porsi pelaksana pekerjaan proyek saja bisa kita melihat, hanya orang-orang itu saja yang memborong pekerjaan, jika kita usut-usut, yang dapat proyek itu, terkesan masih ada hubungan tali darahnya dengan pemimpin Lingga itu, sepertinya konsep Nepotisme telah tumbuh subur dibumi Lingga ini, semoga saja masyarakat sudah cerdas dalam menentukan pilihannya dalam memilih pemimpin negeri Lingga itu kedepan. (Suryadi Hamzah)