Kasdim 0421/LS Hadiri Upacara Hari Pendidikan Nasional Tahun 2022.

oleh -2 Dilihat
oleh

Lampung (Globaldrafnews.com) – Pada hari Jum’at tanggal 13 Mei 2022 di Lapangan Korpri Pemkab Lampung Selatan telah dilaksanakan Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2022 Kabupaten Lampung Selatan dengan tema “Pimpin Pemulihan, bergerak untuk merdeka belajar.

dalam pelaksanaan upacara dihadiri langsung oleh Bupati Lamsel (Nanang Ermanto) dan ad pejabat” lainnya antara lain Ketua Pengadilan (Aman S.Ag., SH., MH), Kasdim 0421/LS (Mayor Inf Agus Waluyo), Wakapolres Lamsel (Kompol Firman Sontana S.Sos), Wakil Ketua DPRD Kab Lamsel (Agus Supriyanto), Ketua TP PKK Kab Lamsel (Hj. Winarni Nanang Ermanto), Kasipidsus Kejari Kalianda (Heri SH, MH) dan para Staf Ahli Bupati Kabupaten Lamsel para Asisten Sekda Kabupaten Lamsel.

Hari Pendidikan Nasional tahun ini bertepatan dengan libur Idul Fitri 2022 dan juga cuti bersama oleh karena itu upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional bisa di dilakukan pada hari ini Jumat 13 Mei 2022.

Hari Pendidikan Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Mei tersebut memang bertepatan dengan hari lahir Bapak Pendidikan Nasional di Indonesia, Ki Hadjar Dewantara.

Ki Hadjar Dewantara lahir di Pakualaman pada 2 Mei 1889 dan meninggal di Jogjakarta, 26 April 1959 pada usia 69 tahun. Itulah mengapa tanggal kelahiran beliau diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional di Indonesia.

Nanang Ermanto (Bupati Lamsel) membacakan amanat Menteri Pendidikan, “Selama dua tahun terakhir, banyak sekali tantangan yang harus kita hadapi bersama, yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Bahkan, kita mungkin tidak pernah membayangkan bahwa kita semua dapat mengatasinya,” ucapnya.

Hari ini, saudara-saudariku, adalah bukti. Bukti bahwa kita jauh lebih tangguh dari semua tantangan, lebih berani dari rasa ragu dan tidak takut untuk mencoba. Kita tidak hanya mampu melewati, tetapi berdiri di garis depan untuk memimpin pemulihan dan kebangkitan.

Di tengah hantaman ombak yang sangat besar, kita terus melautkan kapal besar bernama Merdeka Belajar, yang di tahun ketiga ini telah mengarungi pulau-pulau di seluruh Indonesia.

Kurikulum Merdeka, yang berawal dari upaya untuk membantu para guru dan murid di masa pandemi, terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran. Kini Kurikulum Merdeka sudah diterapkan di lebih dari 140.000 satuan pendidikan di seluruh Indonesia. Itu berarti bahwa ratusan ribu anak Indonesia sudah belajar dengan cara yang jauh lebih menyenangkan dan memerdekakan.

Anak-anak kita juga tidak perlu lagi khawatir dengan tes kelulusan karena Asesmen Nasional yang sekarang kita gunakan tidak bertujuan untuk “menghukum” guru atau murid, tetapi sebagai bahan refleksi agar guru terus terdorong untuk belajar; supaya kepala sekolah termotivasi untuk meningkatkan kualitas sekolahnya menjadi lebih inklusif dan bebas dari ancaman tiga dosa besar pendidikan.

Semangat yang sama juga sudah kita dengar dari para seniman dan pelaku budaya, yang sekarang mulai bangkit lagi, mulai berkarya lagi dengan lebih merdeka. Itu semua berkat kegigihan kita untuk melahirkan terobosan dana abadi kebudayaan dan kanal budaya pertama di Indonesia. Dampaknya, sekarang tidak ada lagi batasan ruang dan dukungan untuk berekspresi, untuk terus menggerakkan pemajuan kebudayaan.

Semua perubahan positif yang kita usung bersama ini tidak hanya dirasakan oleh para orang tua, guru, dan murid di Indonesia, tetapi sudah digaungkan sampai ke negara-negara lain melalui presidensi Indonesia di konferensi tingkat tinggi G20. Tahun ini kita membuktikan diri bahwa kita tidak lagi hanya menjadi pengikut, tetapi pemimpin dari gerakan pemulihan dunia.

“Langkah kita hari ini sudah semakin serentak, laju kita sudah semakin cepat. Namun, kita belum sampai di garis akhir. Maka, tidak ada alasan untuk berhenti bergerak meski sejenak. Ke depan, masih akan ada angin yang kencang dan ombak yang jauh lebih besar, serta rintangan yang jauh lebih tinggi. Dan kita akan terus memegang komando, memimpin pemulihan bersama, bergerak untuk Merdeka Belajar,” tutupnya. (Draf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.