Ketua Melayu Raya Kesal Melihat Pekerjaan Proyek Terkesan Lamban dan Lalai.

oleh -2 Dilihat
oleh

Kepri (Globaldrafnews.com) – “Saya tidak mengerti apa yang ada di hati para pemegang kebijakan yang ada di Kepri ini, apakah ada niat untuk membangun negeri atau hanya untuk menggunakan kesempatan yang ada dalam memenuhi kepentingan pribadi saja?, Ini negeri Melayu yang bermarwah tetapi kenapa mereka-mereka itu tidak menunjukkan sikap bermarwah yang baik sebagai jati diri orang Melayu?,” katanya.

“Kesal betul saya melihat keteledoran yang terjadi, pihak Dinas terkait sepertinya tutup mata melihat Kontraktor yang ugal-ugalan dalam melaksanakan pembangunan yang ada itu,” ungkap Zuhardi alias Juai mengawali statemennya saat dialog bersama awak media ini dikediamannya di Dabo Singkep menyangkut pelaksanaan beberapa proyek pemerintah baik itu proyek Pemerintahan Provinsi Kepri maupun Pemda Lingga sendiri, Selasa (1/11/22).

Sebagai seorang Tokoh Pemuda yang notabenenya sebagai Ketua Melayu Raya Kabupaten Lingga, Zuhardi atau yang akrab kesehariannya disapa dengan panggilan Juai itu, dia telah memberikan ultimatum kepada pemegang proyek, bahkan ultimatum yang diberikan ini sudah yang kesekian kalinya, Juai mengingatkan kepada pihak pihak yang terkait atas proyek yang dinilai lamban itu termasuk kepada Dinas yang menanganinya tersebut “Dalam memperhatikan kemajuan daerah ini,apa lagi Lingga ini sebagai tanah tumpah darah saya, tidak akan pernah saya biarkan orang-orang yang tidak bertanggung jawab dapat bernafas dengan tenang,saya tidak akan tinggal diam,dalam hal ini tidak terbantah kan saya akan melayang kan surat kepada gubernur kepri dan dinas terkait bahkan akan kami layang kan juga ke pihak kajati, kajari bahkan pihak pihak penegak hukum tentang apa yang telah terjadi dan dalam bersifat untuk mengawasi proyek-proyek itu, kami minta kepada pihak-pihak yang berhak dan bertanggung jawab dalam pengawasan pembangunan itu hendaknya jangan tutup mata,dan kami maunya pihak penyelenggara negara bersikap loyal lah terhadap tugas sesuai ketetapan yang ada,” tegas Juai.

Melihat permasalahan yang ada pada proses pekerjaan proyek yang ada saat ini,baik proyek Kabupaten Lingga sendiri maupun Provinsi Kepri,hal itu telah memancing Juai untuk berkomentar banyak.

Diantara poin poin perbincangan kami tersebut itu,Juai menjelaskan tentang adanya kegiatan pembangunan jembatan yang terletak di ruas jalan Kota Daik menuju Desa Musai, dia menyebutkan, “Saya menilai pekerjaan beberapa unit jembatan yang terletak di ruas jalan menuju Desa Musai itu jika pun masa pekerjaan proyeknya masih ada itu juga tidak bisa menjamin pekerjaan itu siap, jika pun ada adendum ini juga belum mencapai 85 % dari perkerjaannya,” terangnya.

“Jika mereka menganggap hal ini sepele saya akan bentang kan sepanduk di depan kantor kajati kepri dan polda kepri,jangan lagi hal hal seperti ini terjadi lagi didepan hari kelak dan hal ini saya lakukan adalah untuk meminta pertanggung jawaban dalam bentuk keseriusan mereka,” ungkapnya.

Menggaris bawahi pelaksanaan pembangunan beberapa unit Jembatan dan pembangunan Box Culvert sepanjang ruas jalan dari Kota Daik Lingga menuju Desa Musai itu, Juai menyebutkan, “Sangat tidak masuk akal jalan utama masyarakat sudah seperti bubur bebek saja, becek dan kotor, pekerjaan asal-asalan tidak memperhatikan kenyamanan masyarakat pengguna jalan, ditambah pengerjaannya molor sekali,saya yakin pekerjaan itu tidak akan bisa selesai sesuai kontrak, dan dalam hal ini saya akan mendatangi dinas terkait, akan saya pertanyaan kan PPKA, Konsultan dan Pokjanya. Saya pastikan, akan saya dobrak kantor gubernur jika daerah kita ini di buat seperti proyek percobaan,” tegasnya kembali.

Perlu untuk di ingat dan digarisbawahi bahwa Kabupaten Lingga ini bukan kabupaten bagi proyek yang abal-abal. Sekali lagi saya tegaskan, pasti akan kami gruduk kantor Gubernur Kepri jika pembangunan dikampung halaman kami ini tidak selesai perkerjaannya,” jelasnya.

“Jujur saja saya sangat pesimis pekerjaan itu bisa selesai sesuai kontrak,dapat kita lihat tertulis dipapan plang proyek bahwa kontrak dimulai tanggal 2 juni dan masa pengerjaan kontrak 180 hari kalender, dan jika di hitung waktu yang sudah berjalan terhitung tanggal 2 juni 2022 itu bahwa pekerjaan sudah berjalan 151 hari ,jadi waktu atau masa Kontrak yang tersisa cuma tinggal 29 hari lagi saja, jelas melihat kondisi yang masih berserakan seperti saat sekarang,mustahil proyek tersebut bisa selesai sesuai kontrak,” ungkap Juai.

(Suryadi Hamzah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.